Berita Terkini :
SALAM REDAKSI ,  WELCOME  |   sign in   |   Gueet Book   |   Kontak Kami



Harap tunggu :D
Sponsored By :FORWI.

Healine News

DeaMedia SKU Forum Wartawan Indonesia

Headline News Caver Depan
forwinews.blogspot.com




Email

forwisulsel@yahoo.com

Visitor

Berita Dari Sulsel

Berita Dari Sultra

Berita Dari Sulbar

Kawasan Link Media

Friday, September 27, 2013

Tabloid KPK Dilaporkan Wali Kota Tarakan ke Polisi

Tarakan: Merasa difitnah oleh pemberitaan sebuah tabloid, Wali Kota Tarakan Udin Hianggio melaporkan Pemimpin Redaksi Tabloid Keker Pemburu Korupsi (KPK)  ke polisi.  Udin mendatangi Mapolres Tarakan ditemani unsur muspida setempat.

Udin tidak tidak terima dengan tulisan di tabloid tersebut yang menudingnya melakukan korupsi ratusan miliar rupiah dan disebut pantas dikirim ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan untuk digantung.

“Saya merasa tidak pernah melakukan perbuatan korupsi seperti yang dituduhkan sang penulis. Secara pribadi dan keluarga, saya merasa terpojokkan oleh pemberitaan tersebut. Apalagi pemberitaan itu hanya bersifat opini tanpa narasumber,” tegasnya di Tarakan, Kamis (16/5).

Tulisan yang juga dipermasalahkan Udin adalah dirinya dilaporkan selalu meminta fee sebesar 20% setiap kali ada pengerjaan proyek kepada Kepala Suku Dinas Pendidikan dan Suku Dinas Pekerjaan Umum.

“Saya melaporkan Pemred Tabloid KPK ke polisi karena telah mencemarkan nama baik. Saya tidak pernah bertemu dengan oknum wartawan tersebut,” ujarnya.

Kapolres Tarakan Ajun Komisaris Besar Desman Sujaya Tarigan mengatakan akan mengkaji dan mendalami laporan tersebut. “Polisi juga akan memintai keterangan saksi-saksi,” ujar Desman. (Muhammad Reza)

Monday, September 23, 2013

Tragis Jurnalis! Fotografer Media Mesir Ditembak Mati Saat Rekam Penembakan oleh Tentara

Internasional - Mengenaskan! Seorang fotografer media Mesir tewas ditembak tentara. Namun, fotografer dari surat kabar Al-Horia Wa Al-Adala ini sempat mengambil gambar tentara yang menembaknya dari atas gedung di Kairo.

Adegan demi adegan berhasil diabadikan oleh kamera milik Ahmed Samir Assem (26). Insiden tragis ini terjadi ketika serangan melanda para demonstran pendukung presiden terguling Mohammed Morsi, yang berkumpul di luar markas besar pasukan elit Mesir, Garda Republik, di Kairo.

Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (10/7/2013), Assem mengabadikan seluruh kejadian, terutama sejak para pendukung Morsi menunaikan salat subuh berjamaah pada Senin (8/7) waktu setempat. Ketika serangan terjadi, kamera Assem terus mengambil gambar.

Hingga kamera Assem menangkap gambar para tentara yang melepas tembakan dari atap sebuah gedung berwarna kuning. Tentara-tentara yang bersenjatakan senapan penembak jitu tersebut terlihat melepaskan tembakan beberapa kali ke arah para demonstran.

Kemudian tiba-tiba, senapan tersebut mengarah tepat ke lensa kamera Assem. Beberapa saat kemudian, rekaman kamera berakhir dan berakhir pula hidup Assem. Identitas Assem sebagai seorang fotografer diketahui dari kamera berdarah dan sebuah telepon genggam yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Pada pukul 06.00, seorang pria datang ke pusat media dengan membawa kamera berlumuran darah dan memberi tahu kami bahwa salah satu rekan kami terluka," tutur seorang editor surat kabar Al-Horia Wa Al-Adala, Ahmed Abu Zeid.

"Sekitar satu jam kemudian, saya mendapat berita bahwa Ahmed ditembak oleh seorang sniper di dahinya ketika mengambil gambar atau foto sebuah gedung di lokasi kejadian," imbuh Zeid.

Saat kejadian, Zeid tengah bekerja dari sebuah fasilitas di dekat masjid Rabaa al-Adawiya yang berjarak sekitar 1,5 km dari lokasi kejadian. "Kamera Ahmed merupakan satu-satunya yang mengambil gambar seluruh kejadian dari awal," ucapnya.

"Dia mulai mengambil gambar dari sejak salat digelar, jadi dia menangkap setiap adegan dari awal dan dalam video tersebut, Anda bisa melihat puluhan korban. Kamera Ahmed menjadi salah satu bukti dari pelanggaran yang telah terjadi," tandas Zeid.

Assem merupakan salah satu dari sedikitnya 51 orang yang tewas dalam serangan yang terjadi Senin (8/7) subuh waktu setempat ini. Serangan ini menuai kemarahan pihak Ikhwanul Muslimin yang menuding militer Mesir yang melakukan penembakan.

Militer Mesir telah membantah dan menyatakan bahwa 'kelompok teroris bersenjata' yang melakukan penembakan brutal terhadap puluhan pendukung Morsi tersebut. Pihak militer mengakui hanya melepas tembakan peringatan dan gas air mata. Namun dengan adanya video rekaman Assem yang berdurasi 20 menit ini, pihak Ikhwanul Muslimin semakin gencar menuding militer Mesir yang disebutnya melakukan pembantaian.[] (detik/fm)

Tuesday, September 17, 2013

Pemilukada, Media Harus Tetap Netral Atau Independent

         


Makassar, (18 September 2013) Saat ini warga Makassar tengah melaksanakan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Makassar untuk menentukan sosok pemimpin yang akan menentukan masa depan kota Makassar untuk lima tahun mendatang. Apapun yang menjadi pilihan warga terhadap diantara 10 kandidat Calwakot yang maju itulah yang terbaik. Berbagai cara pun sudah dilakukan oleh para kontestan Calwakot untuk merebut simpati rakyat itu sah-sah saja dalam bingkai dekmorasi terlepas itu disinyalir adanya money poljitik, black campaign, serangan fajar serta apapun bentuknya itu sudah di anggap hal yang lumrah sepanjang tidak merugikan kandidat tertentu yang dapat mencederai pemilukada yang tengah berlangsung. Untuk itu diharapkan semua pihak bisa menahan diri untuk tidak memaksakan menjadi pemenang sampai ada keputusan resmi atau final rekapitulasi rapat pleno dari pihak KPUsebagai penyelenggara Pemilukada.

          Untuk itu diharapkan peran media massa baik cetak maupun eletronik agar tetap netral dan independent dengan tidak tergesa-gesa mempublikasikan dengan menjastifikasi hasil perhitungan perolehan pemilukada yang dilansir dari berbagai lembaga survei sebab itu akan berimplikasi atau menimbulkan efek negatif dimata pablik. Untuk itu apapuan yang dilangsir lembaga survei mengenai perolehan hasil perhitungan cepat itu sah-sah saja sepanjang tidak merugikan pihak lain yang dapat menimbulkan dampak sosial politik ditengah-tengah masyarakat.

Arsip Berita

 

Copyright Forum Wartawan Indonesia / Email: forwisulsel@yahoo.com