Berita Terkini :
SALAM REDAKSI ,  WELCOME  |   sign in   |   Gueet Book   |   Kontak Kami



Harap tunggu :D
Sponsored By :FORWI.

Healine News

DeaMedia SKU Forum Wartawan Indonesia

Headline News Caver Depan
forwinews.blogspot.com




Email

forwisulsel@yahoo.com

Visitor

Berita Dari Sulsel

Berita Dari Sultra

Berita Dari Sulbar

Kawasan Link Media

Friday, March 9, 2012

Harapan Buat Kapolda Baru

 "Saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama kepada seluruh masyarakat Sulsel. Semoga harapan saya yang belum kesampaian akan dilanjutkan  oleh pengganti saya," pinta Johny dalam sambutannya."

  Makassar, Med-Informas Forwi (Jumat,9/3/2012) Irjenpol Mudji Waluyo resmi menjabat Kapolda Sulselbar baru menggantikan Irjenpol Johny Waenal Usman. Pergantian kedua perwira tinggi bintang dua itu ditandai dengan acara serahterima jabatan di Mapolda Sulselbar, Jumat 9 Maret.

     Informasi pergantian kapolda ini dimuat dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/379/II/2012, tanggal 23 Februari 2012. Surat tersebut telah diterima Polda Sulsel melalui Kepala Divisi Hukum sebagai kapolda Sulselbar, Jumat, hari ini.

   Sementara Johny ditarik ke Mabes Polri menduduki posisi baru, yakni Waka Baharkam Polri. Menurut Kadiv Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Chevy A Sopari mengungkapkan, “selain Johny, 100 pejabat di kepolisian daerah lain juga mengalami pergeseran”. Johny satu-satunya pejabat di jajaran Polda Sulselbar yang dimutasi.

   Ditempat terpisah salah seorang Mahasiswa yang tidak ingin disebutkan identitasnya ketika dimintai harapannya mengenai kapolda yang baru “saya berharap dengan adanya pergantian kapolda yang baru, kinerja kepolisian bisa lebih baik dan professional  terutama dalam menangani kasus-kasus korupsi, karna kita tahu semua di Sulsel itu adalah lumbung korupsi, jadi supremasi hukum harus betul-betul ditegakkan tanpa tebang pilih.ungkap sumber

    Sementara dari kalangan jurnalis berharap dengan kapolda yang baru bisa terjaling kemitraan yang baik antara pekerja kulit tinta dengan aparat kepolisian yang mana akhir-akhir ini sering terjadi gesekan berupa tindak penganiyaan dan diskriminasi terhadap pers dilapangan seperti yang terjadi kasus penganiyaan dan pengeroyokan terhadap wartawan amunisi saat melakukan liputan  SMS band dianjungan pantai losari Makassar beberapa bulan yang lalu, belum lagi kasus penghinaan dan diskriminasi pers yang dilakukan oknum perwira kasatreskrim Polres Mamuju. dan berharap kasus ini tidak terulang kembali di internal kepolisian karna ini akan mencoreng citra kepolisian karna dinilai menghambat kebebasan pers. (red-forwi)  

Mahasiswa UNM, Cabut UU Liberalisasi Migas

         MAKASSAR – Med-Informas Forwi (Kamis, 8/3/2012).  Disaat pemerintah bakal  menaikkan BBM jenis subsidi maupun non subsidi, yang kenaikannya diperkirakan diawal april mendatang malah kebijakan itu dikecam dan dianggap pemerintah tidak tanggap terhadap penderitaan rakyat, kebijakan tersebut sedikitpun dinilai tidak memihak pada masyarakat justru hanya menimbulkan dampak sosial yang akan diikuti dengan naiknya harga bahan-bahan pokok dipasaran.

       Sayangnya niat pemerintah untuk memperbaiki Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) malah hanya akan menuai berbagai sorotan dan tetap saja bakal ditentang oleh berbagai ormas terutama dari kalangan mahasiswa seperti yang terjadi di Makassar baru-baru ini.

         Dimana ratusan aktivis mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi di fly over dengan tuntutan  menolak rencana kenaikan harga BBM, Kamis 8 Maret. Aksi yang sempat memacetkan ruas jalan sekitar fly over itu, juga dilanjutkan di gedung DPRD Sulsel.

"Kami menuntut agar pemerintah merealisasikan subsidi BBM. Dan yang terpenting, cabut UU No 22 Tahun 2011 tentang liberalisasi migas," teriak Awaluddin selaku korlap aksi saat berorasi.          MAKASSAR – Med-Informas Forwi (Kamis, 8/3/2012).  Disaat pemerintah bakal  menaikkan BBM jenis subsidi maupun non subsidi yang kenaikannya diperkirakan diawal april mendatang malah kebijakan itu dikecam dan dianggap pemerintah tidak tanggap terhadap penderitaan rakyat, kebijakan tersebut sedikitpun dinilai tidak memihak pada masyarakat justru hanya menimbulkan dampak sosial yang akan diikuti dengan naiknya harga bahan-bahan pokok dipasaran.

       Sayangnya niat pemerintah untuk memperbaiki Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) malah hanya akan menuai berbagai sorotan dan tetap saja bakal ditentang oleh berbagai ormas terutama dari kalangan mahasiswa seperti yang terjadi di Makassar baru-baru ini.

         Dimana ratusan aktivis mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi di fly over dengan tuntutan  menolak rencana kenaikan harga BBM, Kamis 8 Maret. Aksi yang sempat memacetkan ruas jalan sekitar fly over itu, juga dilanjutkan di gedung DPRD Sulsel.

"Kami menuntut agar pemerintah merealisasikan subsidi BBM. Dan yang terpenting, cabut UU No 22 Tahun 2011 tentang liberalisasi migas," teriak Awaluddin selaku korlap aksi saat berorasi

         Disaat yang sama puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Pembebasan (Gema Pembebasan) berunjuk rasa di kantor DPRD Sulawesi Selatan dan fly over, Jalan Urip Sumoharjo.

       Menurut Ketua Wilayah Gema Pembebasan Sulselbar, Arief Shidiq Pahany dalam orasinya, kebijakan menaikkan harga BBM merupakan bentuk pengkhianatan terhadap umat Islaam yang notabene merupakan komponen mayoritas di Indonesia. “Kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi adalah penyelewengan terhadap kemerdekaan Indonesia, karena menyerahkan kekayaan alam dalam negeri pada penjajah kapitalis asing,” ujar Arief.Selain. (Forwi/red).

Arsip Berita

 

Copyright Forum Wartawan Indonesia / Email: forwisulsel@yahoo.com