Padang-Sumbar (Selasa, 29/5/2012) Sekelompok orang berseragam Marinir memukuli para wartawan yang sedang meliputi aksi penggusuran tempat maksiat dan prostitusi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) disepanjang kawasan Bungus Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat.
Kejadian yang terjadi pada pukul 16.30 WIB ini terjadi saat penggusuran telah selesai. Ketika para wartawan hendak kembali mengendari mobil Satpol PP, sekelompok Marinir menghadang jalan dan melakukan penyerangan.
Lapak dan tempat mesum di Sumbar Padang yang disinyalir dilindungi oknum marinir dibakar massa, pasalnya tempat tersebut sudah lama dicurigai sebagai ajang tempat maksiat, kecurigaan inilah yang membuat warga setempat berang dan melampiaskan kemarahannya dengan melempari rumah tersebut.
Aksi penolakan dan pengrusakan lapak dan tempat mesum tersebut berakhir bentrok, sejumlah warga dan wartawan yang meliput kejadian tersebut tiba-tiba diserang sekelompok marinir yang tidak dikenal ada yang berpakaian preman dan ada juga yang berpakaian dinas. Akibatnya aksi serang yang dilakukan oleh oknum marinir terhadap warga, wartawan dan salah seorang anggota dewan mengalami luka-luka dibagian muka dan kepala.
Aksi brutal yang dilakukan marinir tersebut tidak hanya mencederai wartawan yang meliput saat itu akan tetapi sejumlah kamera ikut dirampas dan dirusak pelaku, prilaku premanisme yang dilakukan oleh marinir tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak, salah seorang anggota dewan yang melihat kejadian tersebut juga tak luput dari aksi main pukul.
Adapun jurnalis yang menjadi korbannya Budi Sunandar (SindoTV/RCTI), Andi Aja (Metro TV), Indra Khew (SCTV), Ridwan (Padang Ekspres) dan beberapa wartawan lainnya dipukuli dan peralatannya dirampas paksa oleh orang – orang berseragam militer tersebut. Beberapa kamera dirampas, satu kamera dibanting hingga hancur.
Forum Wartawan Indonesia Sulsel angkat bicara, melalui ketua umumnya M. Subhan BM merasa prihatin dan sangat mengecam aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum marinir tersebut yang dinilai sangat arogan dan tidak terpuji alias abmoral, maraknya aksi premanisme terhadap jurnalis belakangan ini dikarenakan sifat temperamental aparat kita dinilah bobrok serta lemahnya kinerja aparat dan perangkat hukum itu sendiri dalam menindaki oknum tersebut.
No comments :
Post a Comment