"Sejarah yang terlupakan sebuah makam panrita atau yang dikenal pembuka agama didusun Maccopa belakangan diketahui jika makam tersebut bernama H. Padjarang Daeng Ngola Bin Puatta Daeng La Pagessa atau yang diberi gelar dengan sebutan “Puang Loppo” oleh masyarakat atau penduduk dilingkungan dusun tersebut, ia adalah merupakan bagian dari keturunan Mangkau Ri Bone yang hijrah kemaros ketika rumpana bone yang kesekian kalinya meninggalkan kerajaan bone, yang waktu itu dalam pemborontakan melawan imprealisme belanda, ia adalah imam besar atau sosok panrita yang pertama membuka dusun tersebut dan menyebarkan agama islam, hingga ia wafat dan memiliki keturunan dari saudara perempuan Karaeng Raya di Maros yang bernama Puang Minne."
Maros adalah sebuah daerah kabupaten yang memiliki cerita historis tersendiri, tak dapat dipungkiri dimana daerah ini dahulu katanya dibawah pemerintahan tunggal atau bupati pertama Karaeng Raya di dusun Papandangan yang kemudian beliau wafat atau menhabiskan sisa umur ditanah suci dan meminta kepada Karaeng Lau yang masih keluarga dekatnya untuk meneruskan pemerintahaannya, bersama yang lainnya yakni Karaeng Turikale dan Karaeng Simba. dimana daerah ini juga konon katanya merupakan tempat persinggahan para pemangku adat dan tokoh agama dari kalangan kerajaan bone yang dikenal waktu itu dengan istilah rumpana ri bone.
Dimana pemerintahan saat itu masih dibawah bayang-bayang atau tekanan imprealis belanda. Salah satu bukti sejarah yang dapat kita angkat dari cerita ini adalah salah satu indikasi atau keberadaannya dapat kita lihat melalui makam orang-orang dahulu yang hingga kini keberadaannya dinilai masih misterius atau belum terungkap .
Pasalnya makam tersebut sudah ada sejak rumpana ri bone pada tahun 1905, untuk mengungkap identitas silsilah makam ini mungkin agak sulit karna nama yang tertera dimakam tersebut tidak ditemukan dalam silsilah pemerintahan raja-raja bone, paling tidak keberadaanya memberi kesan atau kharismatik tersendiri bagi warga maros khususnya di Dusun Maccopa dimana dusun tersebut kini beralamat di jalan garuda yang berkedudukan di Kelurahan Taroada Kecamatan Turikale.
Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengaku masih keturunan dekat atau cucu dari makam keturunan Mangkau Ri Bone mengungkapkan kisah sejarah masuknya orang bone didusun tersebut beawal dari cerita rumpana ri bone yang kesekian kalinya, yang pada waktu itu terjadi peperangan atau perlawanan sengit antara kerajaan bone dan kolonial belanda.
Hingga ia memutuskan diri bersama pamannya yang bernama I Manggenang dg. Sijalling dan beserta pengawalnya untuk meninggalkan bone dan memilih untuk hijrah kedaerah ini dengan cara ditanduk, disinilah ia bersama sang paman dan pengawal setianya bermukim didusun tersebut yang diberi nama Maccopa kemudian menyebarkan misi agama, dialah Puatta H. Padjaran Daeng Paola Bin Puatta Daeng La Pagessa atau yang diberi gelar dengan sebutan “Puang Loppo” oleh masyarakat atau penduduk dilingkungan dusun tersebut yang dikenal sebagai pembuka agama dengan kata lain dia adalah sosok panrita yang merupakan imam besar dan yang pertama membuka dan menyebarkan agama didusun tersebut.
Hingga ia kemudian mengawini saudara perempuan dari Karaeng Raya di Maros yang bernama ST. Aminah Puang Minne dan dikarunia keturunan putra-putri hingga beranak pinang dan hingga ia wafat didusung tersebut. Ada cerita menarik dari keluarga makam tersebut bahwa katanya pernah berwasiat kepada katurunannya agar tidak menggunakan gelar atau predikat andi.
Pernah suatu waktu keluarga datang berziarah kekuburan tersebut dengan membawah dua ekor kambing dengan niat untuk mengadakan hajatan namun apa yang terjadi, sebelum hajatan itu dilaksanakan tiba-tiba dua ekor kambing tersebut mendadak mati sebelum sampai kemakam tersebut. Ungkap sumber. Hingga kini keberadaan makam tersebut sudah jarang dikunjungi sanad keluarganya karna takut dan dianggap keramat.naudzubillah mindzalik. (Red-Forwi,Subhan).
Dimana pemerintahan saat itu masih dibawah bayang-bayang atau tekanan imprealis belanda. Salah satu bukti sejarah yang dapat kita angkat dari cerita ini adalah salah satu indikasi atau keberadaannya dapat kita lihat melalui makam orang-orang dahulu yang hingga kini keberadaannya dinilai masih misterius atau belum terungkap .
Pasalnya makam tersebut sudah ada sejak rumpana ri bone pada tahun 1905, untuk mengungkap identitas silsilah makam ini mungkin agak sulit karna nama yang tertera dimakam tersebut tidak ditemukan dalam silsilah pemerintahan raja-raja bone, paling tidak keberadaanya memberi kesan atau kharismatik tersendiri bagi warga maros khususnya di Dusun Maccopa dimana dusun tersebut kini beralamat di jalan garuda yang berkedudukan di Kelurahan Taroada Kecamatan Turikale.
Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengaku masih keturunan dekat atau cucu dari makam keturunan Mangkau Ri Bone mengungkapkan kisah sejarah masuknya orang bone didusun tersebut beawal dari cerita rumpana ri bone yang kesekian kalinya, yang pada waktu itu terjadi peperangan atau perlawanan sengit antara kerajaan bone dan kolonial belanda.
Hingga ia memutuskan diri bersama pamannya yang bernama I Manggenang dg. Sijalling dan beserta pengawalnya untuk meninggalkan bone dan memilih untuk hijrah kedaerah ini dengan cara ditanduk, disinilah ia bersama sang paman dan pengawal setianya bermukim didusun tersebut yang diberi nama Maccopa kemudian menyebarkan misi agama, dialah Puatta H. Padjaran Daeng Paola Bin Puatta Daeng La Pagessa atau yang diberi gelar dengan sebutan “Puang Loppo” oleh masyarakat atau penduduk dilingkungan dusun tersebut yang dikenal sebagai pembuka agama dengan kata lain dia adalah sosok panrita yang merupakan imam besar dan yang pertama membuka dan menyebarkan agama didusun tersebut.
Hingga ia kemudian mengawini saudara perempuan dari Karaeng Raya di Maros yang bernama ST. Aminah Puang Minne dan dikarunia keturunan putra-putri hingga beranak pinang dan hingga ia wafat didusung tersebut. Ada cerita menarik dari keluarga makam tersebut bahwa katanya pernah berwasiat kepada katurunannya agar tidak menggunakan gelar atau predikat andi.
Pernah suatu waktu keluarga datang berziarah kekuburan tersebut dengan membawah dua ekor kambing dengan niat untuk mengadakan hajatan namun apa yang terjadi, sebelum hajatan itu dilaksanakan tiba-tiba dua ekor kambing tersebut mendadak mati sebelum sampai kemakam tersebut. Ungkap sumber. Hingga kini keberadaan makam tersebut sudah jarang dikunjungi sanad keluarganya karna takut dan dianggap keramat.naudzubillah mindzalik. (Red-Forwi,Subhan).
Selamat Datang Para Pecinta POKERS MANIA.
ReplyDeleteBinngung Cari WEBSITE Yang Bisa Buat Anda Mendadak Jadi Jutawan..?? Kenapa Tidak Di Coba Saja Di Jagodomino,com !!!
Sudah Terjamin FAIR PLAY 100% MEMBER VS MEMBER
Menyediakan Beberapa Meja MAS, CS Yang CANTIK DAN RAMAH , PELAYANAN CEPAT DAN MEMUASKAN
Mau Menang Dengan Mudah? Main Disini Aja!
Persentase Kemenangan Lebih Besar!
Silahkan Di UJI Kemampuan Bermain KARTU Hanya Di Website
Jagodomino,com ???
Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24/7 melalui :
* LIVECHAT Jago188(dot)net
* PIN BBM : jago288
* WA : +855964380085
* LINE : Jago288
Salam Jackpot Jagodomino