FORKI - Kereta api pertama di Kalimantan tak lama lagi akan hadir. Pemerintah pusat terus mematangkan rencana pembangunan relnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah meminta, pembangunan rel yang menjadi bagian dari megaproyek MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) itu segera dirapikan rencana detilnya.
“Presiden meminta bulan depan kami rapikan dalam kaitan MP3EI," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi. Presiden sempat memanggil Gamawan dan Teras Narang --gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) yang dulu pernah menentang keras rencana ini-- ke Kantor Presiden, Jumat (16/12) petang, untuk membahas rencana tersebut.
http://www.kaltimpost.co.id
Tahun 2007 lalu, empat gubernur se-Borneo pernah menandatangani kesepakatan tidak akan mengoneksikan rel kereta api antarprovinsi sebelum jaringannya terbangun secara terpisah di tiap provinsi.
Namun, pemerintah pusat jalan terus. “Bulan depan kami presentasikan lebih rinci. Perencanaannya, sumber pembiayaannya, dan waktu (pengerjaannya)," terang Gamawan.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, Gubernur Teras Narang sendiri sudah menjelaskan mengenai konsep pembangunan rel kereta api itu, termasuk mengenai kekhawatiran kerusakan hutan.
Di Kalteng, area pembangunan rel kereta api itu adalah Puruk Cahu sampai Bangkuang-Batanjung-Lupak. Jaraknya mencapai 400 kilometer dan menghubungkan lima kabupaten. Yakni Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Kapuas. Nah, direncanakan, rel tersebut akan beroperasi pada tahun 2015. Jika sukses, empat provinsi lain di Kalimantan (termasuk Kaltim, Kalsel, dan Kalbar) akan terhubung satu sama lain dengan rel tersebut.
Teras Narang menuturkan, saat ini terdapat empat calon leader peserta lelang dan sudah memasukkan usulannya. Antara lain berasal dari Tiongkok, Jepang, dan beberapa negara Eropa. Nilai proyeknya mencapai Rp 26 triliun untuk 185 kilometer.
“Batasan Puruk Cahu nanti masuk fase pertama. Nanti fase kedua Bangkuang ke Kapuas,” katanya. Pembanguannya diperkirakan memakan waktu 2 hingga 2,5 tahun. "Groundbreaking-nya saya perkirakan nanti sekitar 2014-lah, pertengahan," imbuhnya.
Seperti diketahui, pembangunan rel kereta api ini akan mendampingi rel kereta api yang dibangun oleh Rhas Al Khaima dari Uni Emirat Arab dan Nalco India. Rel kereta Kalteng-Kaltim digunakan untuk mempermudah distribusi batu bara di Kalimantan dari wilayah Barito ke Sungai Mahakam yang lebih pendek 25 kilometer.
Diketahui pula, yang akan "menumpang" di kereta di atas rel itu adalah batu bara termal maupun pembuat kokas (cooking coal) yang sangat berkualitas dari Kalteng. Di Indonesia, batu bara jenis kokas memang hanya ada di Kalteng dan Kaltim. Harganya hampir dua kali lipat dari harga batu bara termal.
TERKENDALA IZIN HUTAN
Di Kaltim, investor Rusia di bawah bendera Kalimantan Railways beberapa waktu lalu sudah menemui Gubernur Awang Faroek Ishak, untuk membahas persiapan pembangunan rel kereta api. Hanya, mirip dengan proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda rencana ini punya kendala klasik: izin penggunaan hutan lindung. Dari pemetaan sementara, konsesi beberapa perusahaan tambang, bahkan areal hutan lindung, masuk jalur rel yang akan dilewati.
Investor asal Rusia itu berencana membangun rel yang mengoneksikan Kaltim dengan Kalteng. Rel yang akan dibangun di Kaltim sepanjang 160 kilometer dan sisanya 90 kilometer di Kalteng dengan nilai investasi mencapai Rp 21 triliun. Di Kaltim jalur dimulai dari Kutai Barat tembus ke Balikpapan.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa pencanangan (groundbreaking) MP3EI 2011 telah mencapai Rp461,6 triliun. Nilai tersebut terdiri atas 91 proyek kegiatan ekonomi utama dan infrastruktur.
Sedangkan untuk pencanangan proyek pada Januari hingga Desember 2012 diperkirakan mencapai Rp359,1 triliun yang terdiri atas 73 proyek utama. “Dengan demikian maka kita sepanjang satu tahun akan mencapai angka lebih dari Rp 1.000 triliun plus proyek-proyek infrastruktur APBN,” ujar Hatta.
Sedangkan pada 2013 dan 2014, pemerintah diharapkan dapat menyiapkan anggaran untuk belanja infrastruktur sekitar Rp300 triliun.
Sehingga secara keseluruhan, anggaran untuk pembangunan infrastruktur selama 2011 hingga 2014 hanya sebesar Rp363,5 triliun dan untuk itu peran BUMN serta swasta harus terus didorong dalam program MP3EI.
Menurut Hatta, pemerintah akan mengidentifikasi dan mempercepat pembangunan proyek utama dalam setiap enam koridor utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Misalkan di Sumatra diperlukan ‘high great trans sumatera highway’ sehingga mempercepat lagi pertumbuhan ekonomi. Di Kalimantan kita memerlukan adanya penyelesaian jalan-jalan di perbatasan Trans Kalimantan, juga kereta api, dan sebagainya,” tandas Hatta.(fal/jpnn/zal)