Jakarta (4/3/2012), HTI Press. Untuk memberikan dukungan politik kepada rakyat Suriah, HTI menggelar aksi Solidaritas untuk Umat Islam Suriah,”Tumbangkan Thaghut Basyar Al Asad, Tegakkan Khilafah”, Ahad (4/3) di Jakarta. Lebih dari 5000 massa HTI berkumpul di depan Patung Kuda Monas, Jalan Medan Jakarta, lalu berjalan kaki menuju ke Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat dan berputar lagi kembali ke depan Patung Kuda Monas.
Hujan sangat deras tidak menyurutkan semangat peserta aksi, baik laki-laki atau perempuan, yang tua hingga anak-anak. Dukungan kuat terhadap rakyat Suriah tidak membuat mereka ragu untuk melangkah menghalau derasnya hujan.
Pekikkan Takbir membahana disepanjang jalan, seruan-seruan kecaman terhadap kebiadaban rezim Bashar Asad. “Bashar Asad Go to Hell!” seru para peserta aksi mengecam rezim diktator Suriah yang telah membantai sekitar 7000 rakyatnya sendiri.
Harist Abu Ulya, orator, menambah semangat peserta yang tengah basah kuyup itu dengan menyatakan bahwa hujan adalah salah satu waktu yang mustajab untuk diterimanya doa. “Mari kita berdoa saat mustajab seperti ini, agar rezim Bashar Asad dihinakan oleh Allah,” seru Abu Ulya dan disambut pekikan takbir peserta.
Di sela-sela aksi, Ketua DPP HTI Dr Rahmat Kurnia menyerukan pada rakyat Suriah agar jangan berharap pada Dewan Keamanan PBB apalagi Amerika. “Kami berharap rakyat Suriah terus berjuang, berfikirlah out of box, jangan meminta bantuan kepada PBB dan Amerika, atau pun Eropa, kembalilah pada Islam tegakkanlah kembali Khilafah inilah yang akan menyelamatkan mereka dan kaum Muslim seluruh dunia khususnya di Indonesia siap bersama mereka.”
Selain di Jakarta, HTI pun menggelar aksi serupa di Medan, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Kendari, dan lainnya.[] fatih mujahid
HTI Gelar Aksi Solidaritas Nasional
Untuk Kaum Muslim Suriah
Kaum Muslim Suriah terus dibantai oleh Rezim Syi’ah Nusairiyah Bashar Al Asad. Guna mendukung perjuangan rakyat Suriah dan menunjukkan solidaritas, hari ini, , Ahad (04/03/2012) Hizbut Tahrir Indonesia bersama umat Islam lain melakukan aksi di Jakarta dan di kota-kota besar lainnya di seluruh Indonesia. Selain di Jakarta aksi juga akan digelar Medan, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, dan Kendari.
"Dengan iringan doa kepada Allah SWT agar rakyat Syria bisa meraih kesuksesan dengan dua kemuliaan, di dunia dan akhirat. Di dunia dengan tegaknya kembali Syari’ah dan Khilafah, dan di akhirat dengan pahala setimpal dari Allah SWT," kata Muhammad Ismail Yusanto, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia.
Untuk mempertahankan kedudukannya, Presiden Suriah, Bashar Al Asad, tak henti terus melakukan pembantaian terhadap rakyatnya sendiri.
Apa yang dilakukan oleh Bashar Al Asad berupa pembantaian, pembunuhan, pemboman dan penghancuran yang sangat brutal itu, menunjukkan bahwa bahwa rezim Bashar memang semakin dekat kepada ajal, terutama semenjak banyak anggota militer dan para pendukungnya berbalik arah menyerangnya.
"Tapi mengharap DK PBB untuk menyelesaikan krisis di Suria, juga di negeri muslim lain, berarti meletakkan problema kaum muslimin di tangan musuh. Juga berarti membiarkan persoalan kaum Muslimin sebagai obyek tawar menawar, konsesi, konspirasi dan pemaksaan syarat-syarat yang hanya akan menimbulkan mudharat bagi kaum muslimin karena langkah itu pasti akan makin menjauhkan negeri muslim itu kepada identitas Islamnya," tegasnya.
Sementara di Sulawesi Selatan Sekitar 500 aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi solidaritas untuk mendukung rakyat Suriah menumbangkan presidennya, Bashar Al Asad, di Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu (4/2/2012). Mereka menilai Presiden Al Asad membantai ribuan kaum muslimin untuk mempertahankan kekuasaannya yang didukung pemerintah AS dan Israel.
Meski diguyur derasnya hujan, massa HTI tidak bergeming untuk menghentikan aksi yang diawalai dengan long march tersebut. Mereka membawa spanduk dan poster berisi pesan kutukan pada pemerintahan Al Asad dan pemerintah AS serta Israel.
Orator HTI Sulsel Dirwan Abdul Jalil menyebutkan untuk menyelesaikan persoalan Suriah tidak memerlukan campur tangan pihak ketiga dari Dewan Keamanan PBB dan tentara AS ataupun gerakan oposisi sekuler.
Di Surabaya aksi yang sama dilakukan sekitar 250 orang simpatisan HTI, Minggu (4/3/2012). Mereka berorasi dan berjalan dari Taman Apsari, Jl. Panglima Sudirman, Jl. Embong Sawo, Jl. Basuki Rahmat dan kembali ke Taman Apsari. Mereka membawa dan membentangkan poster bergambar Bashar Al Asad Presiden Suriah. Kecaman terhadap kekejaman yang dilakukan Bashar.
M. Usman Humas HTI Jawa Timur mengatakan aksi kali ini ditujukan untuk mengoreksi kekuasaan yang diberikan kepada penguasa Suriah. Mereka seharusnya melindungi rakyat, bukan untuk mendapatkan kekayaan dengan mengorbankan rakyat.
HTI Yogyakarta ikut ambil bagian aksi solidaritas untuk rakyat Suriah. Ustadz Titok Priastomo menyampaikan dalam orasinya, paling tidak ada 3 alasan kenapa HTI mendukung sepenuhnya agar rezim Basyar Al Al Asad dihabisi secepat-cepatnya.
Alasan yang pertama karena rezim ini adalah rezim yang dzalim, rezim ini telah membunuh ribuan kaum muslim Suriah. Alasan yang kedua Karena rezim ini sebagaimana rezim sebelumnya yaitu bapaknya Bashar Al Al Asad yaitu Hafez al-Al Asad merupakan kaki tangan setia kaum imperialis, tetangga manis, tetangga yang baik bagi perampas tanah palestina yakni Israel la'natullah 'alaih. Alasan yang ketiga rezim ini tidak menerapkan sistem yang haq, karena rezim ini adalah rezim kufur.
Koordinator aksi, Ustadz Rosyid Supriyadi mengungkapkan, konflik di Suriah yang berujung pada pembantaian ribuan rakyat oleh Presiden Suriah, Bashar Al Al Asad merupakan peristiwa yang sangat keji.
Perjuangan rakyat Suriah sudah seharusnya didukung oleh banyak pihak, agar rezim kejam presidennya bisa segera digulingkan. "Untuk menyelesaikan problem rakyat Suriah, sama sekali tidak perlu untuk meminta campur tangan pihak asing termasuk PBB. Karena langkah itu justru akan semakin menjauhkan negara muslim dari identitas Islam," ujarnya. [widad/dbs]
No comments :
Post a Comment