Ir. H.Jamaing, M.Sc.
Kasubdin Sarana dan Prasarana Diknas Makassar
“Sistem pendidikan saat ini telah mengalami banyak kemajuan yang sudah seharusnya untuk di pertahankan dan lebih di tingkatkan lagi gaungnya, di berlakukannya sistem pendidikan gratis adalah salah satu terobosan baru yang dilakukan oleh pemerintah dalam menjabarkan tujuan Negara, walaupun masih banyak yang perlu dibenahi saat ini baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Namun itu bukanlah menjadi kendala bagi Ir. H. Jamaing, M.Sc dalam memajukan dan merealisasikan Dunia Pendidikan di Kota Makassar, lantas apa saja dan bagaimana penerapanya, berikut hasil wawancara khusus kami.
Dalam memajukan dunia pendidikan di Kota Makassar, apa saja yang perlu dibenahi ?
Untuk mendukung terciptanya proses belajar mengajar dengan baik mesti ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, baik itu yang bersifat fisik maupun non fisik, salah satunya yang besifat fisik yang perlu dibenahi saat ini, banyak hal seperti banyaknya bangunan sekolah yang kondisinya sangat memprihatinkan, ada yang atapnya bocor, kondisi ruang kelas yang rusak dan tidak memadai serta perpustakaan yang sudah tidak layak pakai. Dimana sudah menjadi bagian dari tugas Kasubdin Sarana dan Prasarana untuk berperan aktif memfasilitasi melalui bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Lantas bagaimana dan siapa saja yang diperuntukkan DAK tersebut ?
Anggaran DAK itu sendiri, sudah ada ketentuannya dari pusat, misalnya tahun 2010 untuk bantuan SD hanya berupa perbaikan perpustakaan sedangkan untuk SMP yakni berupa renovasi atau rehab, pembangunan ruang kelas baru dan perpustakaan. Sedangkan untuk tahun ini, kita masih menunggu juknis dari pusat, misalnya saja tahun 2010 ada sekitar 56 perpustakaan SD yang sudah terealisasi, meskipun untuk alokasi APBD masih dinilai sangat kurang, alasannya karena anggaran tersebut banyak terserap melalui proyek pendamping yakni minimal 10 persen, sementara untuk bantuan rehab SMP dibagi dalam dua kategori, antara lain bisa berupa kategori ringan atau berat terggantung kondisinya, dengan ketentuan sebagai berikut jika kerusakannya ringan sebanyak Rp. 44 juta rupiah, apabila kerusakannya berat sebanyak Rp.80 jutaan, dimana setiap sekolah tidak seragam tergantung kondisi kerusakannya dilapangan.
Kenapa Dana Alokasi Anggaran Non Fisik jauh lebih besar dibanding Fisiknya?
Pemerintah pusat dalam mengeluarkan anggaran sudah ada ketentuannya, kita tidak bisa keluar dari juknist tersebut, walaupun sudah ada kisaran anggaran sekian misalnya untuk Makassar namun sepanjang belum ada petunjuk juknisnya dari pusat kita tidak bisa laksanakan. Ada wacana kemungkinan besar fifty-fifty antara 50 persen non fisik dan 50 persen fisik,dengan Incaran anggaran sekitar 31 milyar akan tetapi belum diketahui pembagiannya, berapa fisik dan berapa non fisik, misalnya saja untuk tahun 2010 yakni 70 non fisik dan 30 fisik. Sedangkan untuk tahun 2011 sampai saat ini belum diketahui, sementara didaerah sendiri masih membutuhkan anggaran rehab atau perbaikan fisik, mengingat masih banyaknya bangunan sekolah yang rusak.
Sudah sejauh mana hasil survei bapak dan siapa saja yang layak mendapat bantuan tersebut?
Selama ini saya sudah tiga kali berkunjung kepulau, saya merasa terenyuh melihat kondisi pendidikan disana, ada salah satu pulau disana sangat membutuhkan bantuan pertama, menyangkut perbaikan gedung sekolah dan rumah dinas itu sendiri yang kondisi bangunannya sudah tidak layak pakai dan sangat memprihatinkan, kedua, sangat terbatasnya fasilitas ruangan bagi siswa yang ingin belajar, misalnya saja dipulau Bone Tambung SD. Barrang Caddi 2 yang diketahui cuma memiliki dua ruang kelas saja, yang dipakai dari kelas satu sampai kelas enam, dalam satu ruangan diisi 3 kelas yakni siswa kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga sementara diruangan yang lain diisi 4 kelas yakni mulai dari kelas tiga, kelas empat, kelas lima dan kelas enam. Kondisi tersebut tentunya tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena jika tidak ditambah ruang kelas baru, tidak menutup kemungkinan siswa bisa saja belajar hingga malam hari, demikian pula gurunya harus mengajar lembur atau double ship dari pagi sampai sore serta berlanjut hingga malam hari. Karena sangat tidak mungkin siswa yang berdomisili dipulau datang bersekolah kekota disisi lain murid semakin hari semakin bertambah untuk itu pada tahun 2010 kita lakukan penambahan dua ruang kelas baru, yang kemudian tahun ini 2011 akan ditambah lagi dua ruang kelas baru, jadi sudah genap enam kelas. ujarnya.
Kapan bantuan itu bisa direalisasikan dan apa yang mesti diprioritaskan ?
Tahun 2011 saja, nanti bulan Oktober baru kita terima, setelah kita terima kemudian akan dilakukan proses tender atau pelelangan kurang lebih satu bulan, yakni bulan November, jika kondisinya hujan tentu kita akan bekerja ekstra siang dan malam, apalagi jika mengalami keterlambatan. Kalu berbicara fisik tentu mengenai sarana dan prasarananya, seperti penambahan ruang kelas baru dan rehabilitasi karena masih banyak bangunan sekolah yang sudah rusak, namun ada juga sekolah yang kelebihan ruang kelasnya tapi kurang muridnya begitupun sebaliknya, seperti SD Pontiku ada satu ruangan dibagi dua kelas, jadi perlu penambahan ruang kelas baru, jika tidak ada lahanya dikasih tingkat, sementara yang sudah ada lahanya bisa bangun baru, tinggal menunggu turunya anggaran. Sedangkan untuk alokasi APBD paling fisiknya saja seperti timbunan dan pemaggaran.
Apa yang menjadi kendala dan harapannya ?
Apa yang menjadi kendala dan harapannya ?
Adapun yang menjadi kendala saat ini yakni diharapkan kemudian agar apa yang telah dianggarkan dari pusat justru tidak diintervensi oleh pusat sendiri, jadi biar daerah memanfaatkan dan mengeluarkan anggaran tersebut sesuai kebutuhannya masing-masing, tanpa diproteksi”, Ia juga menambahkan bahwa dirinya akan berupaya secara optimal dan konsisten dalam memajukan dunia pendidikan khususnya di Kota Makassar dengan melakukan penetrasi kesekolah-sekolah yang dianggap perlu untuk dibenahi.ujarnya. (Red-For-WI)
No comments :
Post a Comment